Mendorong Pendidikan Inklusif untuk Semua JPPI dan YDAI Mengajak Masyarakat untuk Mengawal 

banner 120x600

Bogor, Infobogor.net – Suasana pagi yang sejuk di area Stadion Pakansari, Bogor, semakin semarak saat ratusan anak difabel bersama keluarganya berkumpul di tenda utama depan Gate 4, Sabtu (21/6).

Mereka hadir untuk mengikuti kegiatan Global Action Week for Education (GAWE) 2025, yang tahun ini kembali digelar di kawasan Car Free Day Stadion Pakansari.

Kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye global tahunan yang diinisiasi oleh Konsorsium Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI). Untuk kedua kalinya, Yayasan Diffable Action Indonesia (YDAI) dipercaya menjadi tuan rumah, setelah sebelumnya sukses menyelenggarakan kegiatan serupa pada tahun 2018.

Lebih dari 200 anak difabel dari berbagai latar belakang hadir, termasuk anak-anak dengan disabilitas daksa, rungu, netra, autisme, ADHD/hiperaktif, slow learner, speech delay, hingga disabilitas grahita. Mereka datang dari berbagai jenjang usia, mulai dari PAUD hingga lulusan SMA.

Acara diawali dengan Senam Inklusi, dilanjutkan dengan dongeng interaktif dan berbagai permainan edukatif. Anak-anak tampak antusias mengikuti kegiatan, terlebih saat mendengarkan dongeng dari Kak Anshori dan Kak Leni. Beberapa permainan juga disiapkan untuk memotivasi anak-anak, dengan hadiah berupa perlengkapan sekolah.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Yayasan Diffable Action Indonesia, Teguh, mengajak seluruh masyarakat untuk terus mengawal kebijakan Pendidikan Inklusif untuk Semua. Ia menekankan pentingnya mewujudkan pendidikan yang setara, aman, dan berkeadilan, khususnya bagi anak-anak difabel dan kelompok masyarakat rentan lainnya.

“Semua anak berhak mendapatkan akses pendidikan yang layak tanpa terkecuali. Pemerintah telah mengamanatkan kebijakan Pendidikan Dasar 12 Tahun Gratis, dan kita harus pastikan itu berjalan inklusif,” tegas Teguh.

Senada dengan itu, Ketua Pengurus JPPI, Agus Susilo, menyatakan bahwa seluruh lembaga anggota JPPI, yang berjumlah lebih dari 30 organisasi, berkomitmen mewujudkan pendidikan inklusif dan bebas diskriminasi di Indonesia.

“Pendidikan adalah kunci transformasi sosial. Negara wajib menyediakan pendidikan berkualitas, ramah anak, dan inklusif untuk semua, termasuk bagi saudara-saudara kita penyandang disabilitas,” ujarnya.

Agus juga mengapresiasi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan judicial review atas advokasi JPPI, terkait kewajiban negara menyediakan pendidikan gratis 12 tahun, baik di sekolah negeri maupun swasta.

Kegiatan GAWE 2025 turut dihadiri para pendidik dari sekolah inklusi dan sekolah luar biasa se-Bogor Raya, orang tua, serta perwakilan dari Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota Bogor.

Sebagai bentuk komitmen bersama, seluruh peserta yang hadir, termasuk pengurus JPPI, YDAI, para guru, pejabat dinas, serta orang tua, membubuhkan tanda tangan dukungan untuk mengawal Pendidikan Inklusif untuk Semua pada tiga poster besar yang telah disediakan panitia.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada KADIN Kabupaten Bogor dan Forum UMKM Kabupaten Bogor yang telah memfasilitasi kegiatan ini.

Ketua Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, menutup kegiatan dengan harapan agar semakin banyak anak-anak penyandang disabilitas yang dapat mengakses pendidikan formal yang berkualitas, aman, setara, dan bebas diskriminasi.

“Pendidikan Inklusif untuk Semua adalah jalan menuju masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Negara wajib hadir dan memastikan itu terwujud,” pungkasnya.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *